Pendekatan FMEA Untuk Mengidentifikasi Penyebab Kerusakan Mesin Bubut
Studi Kasus: Laboratorium Manufaktur Politeknik Negeri Batam
DOI:
https://doi.org/10.30871/jatra.v7i1.9257Keywords:
Mesin Bubut Konvensional, Risiko, Kerusakan, FMEA, RPNAbstract
Dalam kegiatan praktikum di Laboratorium Manufaktur Politeknik Negeri Batam terdapat beberapa mesin bubut konvensional yang beroperasi. Namun dalam pengoperasinnya, terkadang terjadi masalah dengan proses produksi karena kerusakan mesin yang signifikan sehingga menyebabkan proses belajar menjadi terganggu. Tujuan studi ini adalah untuk mengidentifikasi komponen utama penyebab kerusakan pada salah satu mesin bubut konvensional dengan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dengan cara menghitung Risk Priority Number (RPN) dan memberikan rekomendasi. Dengan menghitung nilai RPN dapat diidentifikasi risiko kerusakan tertinggi dari komponen mesin bubut tersebut sehingga prioritas perawatan yang dibutuhkan dapat diketahui. Berdasarkan analisis, nilai RPN terbesar diperoleh sebesar 192 oleh gearbox mesin bubut, kemudian eretan pemutar sumbu x sebesar 36 dan kopling transmisi roda gigi sebesar 32. Karena seluruh komponen tersebut memiliki nilai RPN < 200, maka mitigasi risiko yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan corrective maintenance namun untuk mencegah kerusakan mesin bubut sebelum terjadi dan memperkecil risiko gangguan pada praktikum, diperlukan peningkatan strategi yang lebih tepat pada preventive dan predictive maintenance.
Downloads
References
[1] A. Aliyus, “Pengoperasian dan Perawatan Mesin Bubut Sebagai Penunjang Perbaikan di Atas Kapal”, Univ. Marit. Semarang, Semarang, 2020.
[2] A. Muhazir, Y. Sinaga, dan A. Yusanto, “Analisis Penurunan Defect pada Proses Manufaktur Komponen Kendaraan Bermotor dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)”, J. Kaji. Tek. Mesin, vol. 5, no. 2, pp. 66–78, 2020.
[3] I. Nurdiansyah, Marno, dan A. Santosa, “Analisa Kerusakan Mesin Bubut Al Pin 350 dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)”, J. Ilm. Wahana Pendidik., vol. 8, no. 1, pp. 704–708, Jan. 2022.
[4] A. Utomo, D. Santoso, and E. Yulianti, “Penentuan Tindakan Mesin Bubut Konvensional dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis di PT. Raja Ampat Indotim,” Motivection, vol. 4, no. 3, pp. 283–295, Sep. 2022.
[5] Muhdor, H. Abdullah, dan M. Sidiq, “Analisa Pemeliharaan Mesin Bubut dengan Fault Tree Analysis (FTA) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)”, J. Vocational Educ. Automot. Technol., vol. 5, no. 2, pp. 174–183, Dec. 2023.
[6] Mu'adzah dan N. Firmansyah, “Analisis Enterprise Risk Management Menggunakan FMEA pada PT XYZ”, Teknoin, vol. 26, no. 2, pp. 154–164, Sep. 2020
[7] A. Suherman and B. Cahyana. “Pengendalian Kualitas dengan Metode Failure Mode Effect And Analysis (FMEA) Dan Pendekatan Kaizen untuk Mengurangi Jumlah Kecacatan dan Penyebabnya.” Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2019 Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta, 16 Oktober 2019.
[8] D. Rimantho and Athiyah, “Analisis Kapabilitas Proses Untuk Pengendalian Kualitas Air Limbah di Industri Farmasi”, J. Teknol., vol. 11, no. 1, pp. 1–8, Aug. 2018.
[9] M. Ramadhan, J. Sumarjo, and F. Suci, “Analisis Kerusakan Mesin AHU Menggunakan Pendekatan Metode”, ROTOR, vol. 14, no. 2, Oct. 2021.
[10] U. B. Walidain, “Manajemen Overhaul Combustion Engine Diesel 4 Langkah pada Hydraulic Excavator Kapasitas 2 Ton,” dissertation, 2021.
[11] B. Puthilath and R. Sasikumar, “Selection of Maintenance Strategi Using Failure Mode Effect and Critically Analysis”, Int. J. Eng. Innovative Technol. (IJEIT), vol. 1, no. 6, pp. 73–79, Jun. 2012.
[12] R. Aryo Sedana, “Perawatan dan Perbaikan pada Gearbox untuk Menunjang Kinerja Mesin Induk di Kapal Dharma Kencana”, AMNI Perpustakaan Semarang, Semarang, 16.55.201.20, Dec. 2021.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.