Pemetaan Sebaran Suhu Penggunaan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 di Pulau Batam
Abstract
Pulau Batam merupakan salah satu pulau di Kota Batam yang sedang mengalami kemajuan pembangunan yang pesat. Pembangunan tersebut memiliki dampak terhadap lingkungan di sekitarnya seperti perubahan suhu pada wilayah di pulau Batam. Peningkatan suhu yang berbeda-beda di setiap wilayah yang ada di pulau Batam terjadi karena berkurangnya ruang terbuka hijau yang berperan sebagai pendingin alami dalam menjaga keseimbangan kelembaban dan suhu lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan peta sebaran suhu penggunaan lahan di pulau Batam. penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data citra Landsat 8 yang mencakup kawasan wilayah pulau Batam dan peta administrasi kota Batam, data primer berupa informasi suhu permukaan pulau Batam dan penggunaan lahan pulau Batam. Metode ekstraksi suhu menggunakan metode LST dan penggunaan lahan menggunakan metode klasifikasi terbimbing. Hasil dari penelitian ini berupa peta sebaran suhu penggunaan lahan di pulau Batam yang memiliki 4 kelas penggunaan lahan. Kelas daerah bervegetasi memiliki suhu yang berkisar antara 16.8 – 22.4 oC, kelas daerah tak bervegetasi memiliki suhu yang berkisar antara 22.4 – 23.6 oC, kelas daerah permukiman memiliki suhu yang berkisar antara 23.6 – 29.2 oC, dan kelas daerah perairan memiliki suhu yang berkisar antara 16.8 – 22.4 oC.
Downloads
References
[2] Anurogo, W., & Lubis, M. Z. (2018). Modified Soil-Adjusted Vegetation Index In Multispectral Remote Sensing Data for Estimating Tree Canopy Cover Density at Rubber Plantation. Journal of Geoscience, Engineering, Environment, and Technology, 3(1), 15-24.
[3] ANUROGO, W., Murti, S. H., & Khakhim, N. (2015). Analisis Perubahan Hutan Mangrove Dalam Penentuan Kawasan Rehabilitasi Dan Perubahan Stok Karbon Menggunakan Data Penginderaan Jauh (Di Teluk Banten, Serang Provinsi Banten) (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
[4] Rizki, F., Situmorang, A. D. L., Wau, N., Lubis, M. Z., & Anurogo, W. (2017). Mapping Of Vegetation And Mangrove Distribution Level In Batam Island Using SPOT-5 Satellite Imagery. Journal of Geoscience, Engineering, Environment, and Technology, 2(4), 264-267.
[5] Lubis, M. Z., Anurogo, W., Gustin, O., Hanafi, A., Timbang, D., Rizki, F., ... & Taki, H. M. (2017). Interactive modelling of buildings in Google Earth and GIS: A 3D tool for Urban Planning (Tunjuk Island, Indonesia). Journal of Applied Geospatial Information, 1(2), 44-48.
[6] Lubis, M. Z., Taki, H. M., Anurogo, W., Pamungkas, D. S., Wicaksono, P., & Aprilliyanti, T. (2017, December). Mapping the Distribution of Potential Land Drought in Batam Island Using the Integration of Remote Sensing and Geographic Information Systems (GIS). In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 98, No. 1, p. 012012). IOP Publishing.
[7] Murtadlo, M. L. 2015. Kalibrasi Radiometrik Pada Citra Landsat 8 Dengan Menggunakan ENVI 5.1. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November.
[8] Pardede, Eden D. 2010. Pemetaan Sebaran Suhu Permukaan Dan Hubungannya Terhadap Penutupan Lahan Dengan Menggunakan Data Citra Satelit Landsat TM 5. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
[9] Rozenstein, Offer., dkk. 2014. Derivation of Land Surface Temperature for Landsat-8 TIRS Using a Split Window Algorithm. Jurnal Sensors 2014, 14, 5768-5780.
[10] Rahayu dan Danang S C. 2014. Koreksi Radiometrik Citra Landsat-8 Kanal Multispektral Menggunakan Top Of Atmosphere (TOA) Untuk Mendukung Klasifikasi Penutup Lahan. Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh. Lapan.
[11] Sari, Maya I. 2013. Pemetaan Persebaran Suhu Permukaan Terkait Penggunaan Lahan Menggunakan Citra Satelit Aster Di Kabupaten Sleman Tahun 2017. Tugas Akhir. Universitas Gadjah Mada.