Studi Perbandingan Desain Geometri Padeye Simetri dan Tidak Simetri

  • Sapto Wiratno Satoto Ship Design and Contruction, Politeknik Negeri Batam
  • Mufti Fathonah Teknik Mesin, Politeknik Negeri batam
  • Achmad Ducha Juli Ardianto Teknik Mesin, Politeknik Negeri Batam
Keywords: Analisa, Factor Keselamatan, Geometri, Padeye, Peralihan, Regangan, Simulasi, Solidworks 2013, Tegangan

Abstract

Salah satu metode pemindahan yang digunakan dalam pembuatan structure / module adalah pengangkatan. Prioritas utama dalam melakukan pengangkatan adalah keamanan dari struktur tersebut. Maka hal utama yang perlu diperhatikan dalam proses pengangkatan adalah perhitungan dari pengangkatan harus sesuai dengan batasan perancangan dan kapasitas dari seluruh alat angkat serta kekuatan dari struktur tersebut. Untuk mempermudah proses pengangkatan dapat menggunakan padeye sebagai alat bantu pengangkatan. Untuk membuat desain yang aman bagi semua jenis structure kita harus mengetahui perilaku mekanis dari benda tersebut. Selain perilaku mekanis apakah geometri padeye juga berpengaruh dalam perencanaan FOS (Factor of Safety) dari padeye atau tidak. Untuk mengetahui perbandingan antara geometri padeye, dilakukan proses simulasi dengan memberikan gaya pada arah yang sama, yaitu massa 1 ton (1000 Kg) asumsi sudut design load 60° dengan material S355J0. Proses simulasi dilakukan dengan menggunakan software solidwork 2013, dengan lubang pin berada tepat ditengah atau simetri (Geometri 1), quadrant lingkaran sejajar dengan sisi padeye (Geometri 2), dan lubang berada sesuai mengikuti sudut dari sling 60° (Geometri 3). Hasil simulasi menunjukkan Geometri dari padeye mempengaruhi semua aspek dari segi tegangan, regangan, peralihan, dan FOS pada saat melakukan pengangkatan. Geometri 1 memiliki FOS sebesar 4,08, geometri 2 memiliki FOS sebesar 5,94 dan geometri 3 mempunyai FOS 6,02. Jadi Geometri 3 lebih aman 47,55 % dan 1,35 % dibandingkan geometri 1 dan 2.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] Rizal, dkk. 2014. Studi Analisis Lifting dan DesignPadeye pada pengangkatan Deck Jacket WellheadTripod Platform menggunakan Floating CraneBarge. Surabaya: ITS Library.
[2] Pramita, Henny Gusti. 2014. Analisis Struktur Padeye Pada Proses Lifting Jacket Empatkaki Dengan Pendekatan Dinamik. Surabaya: ITSLibrary.
[3] Gere, J.M., dan Timoshenko, S.P.. 2002. Mekanika Bahan Edisi Keempat. Jakarta : Erlangga.
[4] GL Noble Denton 0027/ND REV9. 2010.Guidelines For Marine Lifting Operation.Technical Policy Board.
[5] Continental Steel. 2006. Product HandbookStructural Steel. Continental Steel Pte Ltd
[6] Corus. 2004. European Structural Steel StandardEN 10025 : 2004. Orchard Corporated Ltd
[7] DNV NO.2.7-1. 2006. Offshore Containers. DetNorske Veritas. Norway.
[8] Halliday, David dan Robert Resnick. 2005. FisikaEdisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.
[9] Stemar Enginering bv. 2007. Standard Tata Padeyes(http://www.stemar.com/tools-en/publications/tata-pad-eyes-en. Diakses tanggal 6 Maret 2016jam 21.30 WIB)
[10] Metallurgica Veneta. 2004. S355J0. Italy:Metallurgica Veneta spa.
[11] Solidwork Help. 2012. Design Insight.http://help.solidworks.com/2012/English/SolidWorks/cworks
/IDH_HELP_LOADPATH_PLOTTYPE.htm. Diakses tanggal 20 Juni 2016 jam 12.00WIB )
Published
2017-10-25