Pemetaan Situasi dengan Metode Koordinat Kutub di Desa Banyuripan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten

  • Farouki Dinda Rassarandi Program Studi Teknik Geomatika, Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Batam
Keywords: peta situasi, terestris, detil, koordinat kutub

Abstract

Peta situasi adalah peta topografi skala besar yang merupakan penyajian dari gambaran permukaan bumi baik detil alam maupun buatan manusia yang digambar pada bidang datar (kertas) dengan sistem proyeksi dan skala tertentu. Peta situasi dapat diperoleh dengan pemetaan teristris, yaitu proses pemetaan yang pengukurannya langsung dilakukan di permukaan bumi dengan peralatan ukur tertentu.

Dalam pemetaan terestris, gambaran objek-objek yang berada di permukaan bumi dipresentasikan dalam titik-titik detil. Detil adalah segala obyek yang ada di lapangan, baik yang bersifat alamiah, maupun hasil budaya manusia yang akan dijadikan isi dari peta yang akan dibuat. Penentuan posisi dari titik-titik detil dengan cara diikatkan pada titik kerangka pemetaan yang telah diukur sebelumnya. Pemilihan detil, distribusi dan teknik pengukurannya tergantung dari skala dan tujuan peta itu dibuat. Penentuan posisi dari titik -titik detil diikatkan pada titik-titik kerangka pemetaan terdekat yang telah diukur sebelumnya, atau dari garis ukur yang merupakan sisi dari kerangka peta.

Metode penentuan posisi detil yang dilakukan untuk pemetaan situasi di Desa Banyuripan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten adalah metode koordinat kutub. Metode ini mengukur posisi tiga dimensi (x, y, z) detil yang ditentukan dengan komponen azimuth (sudut, arah dan beda tinggi dari titik ikat). Karena detil yang diukur banyak, pengukuran dilakukan dengan teknik yang cepat, yang disebut takhimetri. Azimuth/sudut diukur dengan teodolit, jarak diukur secara optis, dan beda tinggi diukur secara trigonometris .

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2016-04-01

Most read articles by the same author(s)