Pengembangan Distro Linux “Naulinux” Sebagai Strategi Pemberdayaan TIK berbasis Pendidikan dan Budaya di Dataran Tinggi Toba
Abstract
Permasalahan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di dataran tinggi Toba pada dasarnya sama dengan permasalahan umum di Indonesia yaitu bahwa pengetahuan tentang TIK dan akses masyarakat terhadap TIK masih rendah. Diduga berdasarkan pengamatan bahwa masyarakat di pedesaan tidak merasa membutuhkan TIK karena pengetahuan masyarakat tentang manfaat dari TIK masih terbatas ditambah lagi dengan kemampuan masyarakat dalam mendapatkan dan mengakses perangkat TIK masih rendah. Sehingga ada tiga masalah pokok yaitu (i) pengetahuan rendah, (ii) akses rendah, dan (iii) kemampuan ekonomi rendah, ketiga masalah ini menjadi lingkaran masalah yang terkait satu sama lain. Permasalahan ini tentunya mirip dengan kasus chicken-egg problem. Dalam kajian ini diawali dengan survei kondisi TIK masyarakat di dataran tinggi Toba terkait dengan pengetahuan dan aksesibilitas terhadap perangkat TIK. Kemudian disusun strategi pemberdayaan TIK. Ada dua strategi yang kami susun yaitu (i) Pemberdayaan TIK dengan menggunakan Open Source Software (OSS), (ii) Strategi peningkatan fitur OSS dengan pendekatan perangkat lunak dan konten yang relevan dan bermanfaat bagi masyarakat lokal. Pemberdayaan OSS menjadi solusi terhadap pengurangan tingkat pembajakan perangkat lunak yang masih tinggi di Indonesia.