Analisis Efektivitas Customer First Quality First Approach Pada Training Quality Dojo Dengan Metode Quasi Eksperimen One Group Pretest Posttest Design

Analisis Efektivitas Customer First Quality First Approach Pada Training Quality Dojo Dengan Metode Quasi Eksperimen One Group Pretest Posttest Design

  • Muhammad Ayasy Al Muhandis Politeknik Negeri Batam
  • Agung Riyadi

Abstract

Salah satu Training yang dilakukan di PT. Panasonic Industrial Devices batam yaitu Training Quality Dojo. Training ini bertujuan menyampaikan kepada karyawan supaya meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam produktivitas serta untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja. Adanya kenaikan jabatan karyawan sebagai leader atau diatasnya sehingga diwajibkan untuk mengikuti Training Quality Dojo. Alhasil Training Quality Dojo cukup sering dilakukan dalam waktu dua kali dalam seminggu dan banyak memakan waktu dengan proses penyampaian materi sebelumnya masih dilakukan dengan menggunakan metode presentasi sehingga trainer menjelaskan materi secara satu persatu melalui powerpoint. Hal ini cukup dirasa kurang efektif sehingga dijadikanlah sebuah media informasi yang menarik dalam segi penyampaian materi yaitu motion grafis. Penyajian materi dalam bentuk motion graphic dapat lebih mudah untuk dipahami dan diilustrasikan melalui gambar dan suara sehingga tampilan lebih menarik, efektif serta dapat memperkuat dari materi yang disampaikan. Terdapat lima tahapan metode Villamil Molina yaitu development, preproduction, production, postproduction, dan delivery yang digunakan dalam pembuatan produk motion graphic. Selanjutnya, analisis produk dilakukan dengan menggunakan metode Quasi Eksperimen One Group Pretest Posttest Design metode ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif materi yang disampaikan dalam bentuk animasi motion graphic untuk mengukur tingkat pemahaman responden dengan menggunakan Uji Paired Sample T-Test. Hasil dari penelitian ini berupa video motion graphic yang berisi tentang Training Quality Dojo dengan format Mp4, hasil dari analisis berdasarkan rumus Uji-t sampel menghasilkan nilai 6,211(thitung) > 2,45(ttabel) sehingga hipotesis penelitian Ho ditolak dan Ha diterima berdasarkan hasil uji Paired Sample T-Test sebesar 0.00 yang kurang dari tingkat signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman materi responden meningkat secara rata-rata. Oleh karena itu, Training Quality Dojo dengan motion grafis sangat efektif untuk diterapkan.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2023-12-31

Most read articles by the same author(s)